Politik

KPU RI Gencarkan Sosialisasi Pilkada 2018

 

Surabaya : ( KABARAKTUALITA. COM) . Komisi Pemilihan Umum ( KPU ) Republik Indonesia terus gencar melakukan sosialisasi Pilkada serentak 2018. Upaya yang dilakukan ini untuk menarik minat masyarakat. Salah satu yang menjadi sasaran sosialisasi adalah generasi milenia kalangan mahasiswa.

Ketua KPU RI, Arief Budiman mengaku jika keberadaan anak-anak yang masuk dalam generasi milenial itu paling dekat dengan teknologi yang dapat ikut mensosialisasikan sosialisasi kepada masyarakat.

“Kampus itu tempat berkumpulnya anak-anak muda yang aktif, kreatif, dan inovatif. Sehingga, diharapkan mereka nanti setelah menerima sosialisasi dari kita tidak berhenti sampai di situ, tapi mereka bisa menyebar luaskan lagi informasi itu melalui aktivitas dia di saluran-saluran penggunaan teknologi informasi yang dia punya,” ujar Arief usai menggelar KPU Goes To Campus di Universitas Airlangga Surabaya, Senin (12/3/2018).

Ia menambahkan program mendekati langsung masyarakat ini untuk menekan angka golput. Arief menginginkan mahasiswa tidak apatis terhadap Pemilu. Sehingga, para mahasiswa ini diharapkan ikut berpartisipasi untuk menghasilkan pemimpin terbaik untuk lima tahun kedepan.

“Generasi milenial itu harus lebih peduli dengan pemilu, kenapa? Karena akses untuk tahu tentang pemilu oleh KPU sekarang jauh dibuat lebih mudah hampir setiap tahapan itu disediakan teknologi informasinya,” terang alumni Unair itu.

Sementara itu, Ketua KPU Jawa Timur, Eko Sasmito mengatakan sosialisasi sudah dilaksanakan diseluruh daerah dan menyasar hampir semua kalangan.

“Selain ke mahasiswa, kita juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat nelayan, petani dan lain-lain. Karena itu, kita optimis target 77,5 persen pemilih itu akan tercapai. Kalau ada yang menganggap bahwa target itu terlalu optimis, maka saya pikir kawan-kawan mempunyai tugas untuk ikut meningkatkan partisipasi,” kata Eko.

Di sisi lain, pengamat politik asal Unair, Dr Suko Widodo mengatakan jika sosialisasi yang sudah banyak dilakukan oleh KPU masih kurang. Sehingga, mahasiswa mengharap kehadiran partai politik atau kandidat memberi pendidikan politik berupa program yang akan dilaksanakan nantinya.

“Tidak cukup jika hanya KPU sendiri yang melakukan sosialisasi. Kami juga sangat rindu dengan parpol yang sudah tidak pernah datang lagi ke kampus untuk memberikan pendidikan politik dan menyosialisasikan program kerja yang akan dilakukan,” pungkasnya. ( Dji)

Related Articles

Back to top button