Bulan Februari Komoditas Migas Alami Kenaikan Sebesar 2. 12 Persen

Surabaya : ( KABARAKTUALITA.COM ). Pada bulan Februari 2018 Sektor pada Ekspor Jawa Timur telah mengalami kenaikan sekitar 2,12 persen, yakni sebesar 1,64 miliar dollar AS dibanding Bulan Januari 2018 hanya sekitar 1,61 miliar dollar AS.
Hal ini telah disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik ( BPS ) Jawa Timur Teguh Pramono saat membacakan laporan bulanan di Kantor BPS Jatim ( 15 / 3/ 2018 ) di Surabaya.
Dalam pembacaannya, Teguh Pramono mengatakan, bahwa. Kenaikan ekspor Jawa Timur pada Pebruari 2018 disebabkan terjadinya kenaikan ekspor pada komoditi migas.
” Ekspor migas pada Pebruari 124,23 juta dollar AS naik 183,26 persen dibandingkan bulan sebelumnya mencapai 43,86 juta dollar AS. Komoditi migas mencakup 7,55 persen total ekspor Jawa Timur pada Pebruari 2018,” kata Teguh Pramono
Sedangkan ekspor pada Pebruari 2018, mencapai sekitar 1,52 miliar dollar AS, dibandingkan bulan sebelumnya 1,57 miliar dollar AS, ekspor komoditi non migas justru mengalami penurunan 2,95 persen.Namun untuk Komoditas perhiasan logam mulia lainnya merupakan komoditi ekspor non migas dengan nilai tertinggi pada Pebruari 2018 sebesar 232,42 juta dollar AS. Komoditas ini paling banyak diekspor ke Singapura dengan nilai 126,91 juta dollar AS.
” Peringkat kedua dan ketiga ditempati oleh minyak petroleum dan minyak yang diperoleh dari mineral mengandung bitumen, mentah serta tembaga dimurnikan untuk katoda dan bagian dari katoda dengan nilai berturut-turut 120,94 juta dollar AS dan 83,44 juta dollar AS,” ujarnya
Minyak petroleum dan minyak yang diperoleh dari mineral mengandung bitumen, mentah paling banyak diekspor ke Thailand dengan nilai 100,59 juta dollar AS, sedangkan tembaga dimurnikan untuk katoda dan bagian dari katoda paling banyak diekspor ke Malaysia 40,60 juta dollar AS.
” Sementara itu, kenaikan ekspor tertinggi terjadi pada minyak petroleum dan minyak yang diperoleh dari mineral mengandung bitumen, mentah dengan nilai ekspornya mencapai 120,94 juta dollar AS setelah Januari 2018 hanya mencapai 43,46 juta dollar AS atau naik 178,26 persen.” pungkas Teguh Pramono. ( Dji )