Ekbis

PLN Paparkan Peluang dan Tantangan Energi Baru Terbarukan kepada Badan Keahlian DPR RI

 

SURABAYA : ( KABARAKTUALITA.COM ) – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur mengikuti diskusi publik yang diselenggarakan oleh Badan Keahlian DPR (BKD) RI yang membahas sistem kelistrikan dan peluang serta tantangan pemanfaatan energi baru terbarukan di Jawa Timur. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Ketua Tim Pusat Perancangan Undang-Undang Bidang Ekkuinbangkesra BKD RI, Arif Usman.

Untuk mempercepat proses transisi energi menuju zero carbon pada 2060, PLN telah menciptakan RUPTL paling hijau, dekarbonisasi pembangkit listrik berbasis bahan bakar fosil dan pengembangan energi baru terbarukan (EBT).

“PLN juga menggandeng IPP untuk pengembangan EBT di Jawa Timur yang telah kita susun roadmap nya hingga 2040. Untuk Jawa Timur kami berfokus pada upgrade kapasitas pembangkit di 32 lokasi hingga tahun 2027, penggantian baterai menjadi lithium ion di 22 lokasi dan dedieselisasi Hybrid PLTS di 10 lokasi kepulauan,” kata Agus Kuswardoyo selaku General Manager UID Jawa Timur dalam siaran pers,Kamis ( 7/3/2024 ).

Dikatakan Agus di Tahun 2024, komposisi pembangkit EBT di Jawa Timur didominiasi air sebesar 46,59%, gas 7,44%, dan tenaga surya maupun sampah serta lainnya sebesar 13,46%. Rencana akan dipercepat hingga pada tahun 2030 total kapasitas EBT Jawa Timur mencapai 13,7 GW.

Agus Kuswardoyo juga memaparkan,Rasio Elektrifikasi di seluruh Jawa Timur sudah mencapai 99,94%. Hanya ada 4 desa di Kabupaten Sumenep yang belum teraliri listrik. Dan direncanakan 2025 nanti Jatim akan mencapai rasio elektrifikasi sejumlah 100%.

“Kami mengusulkan perlunya dibentuk aturan terkait dengan jaringan-jaringan yang melewati lokasi hutan lindung, cagar alam dan sejenisnya, yang dapat mempermudah daerah-daerah tertentu untuk mendapatkan aliran listrik, serta ketentuan yang jelas terkait dengan pemindahan tiang,” tandasnya.

Agus menilai,dengan kecukupan daya di sistem kelistrikan Jawa Timur sebesar 2.317 MW masih sangat mampu menampung pelanggan-pelanggan daya besar.

” Mulai dari pelanggan bisnis, industri bahkan rumah tangga yang membutuhkan listrik PLN,”pungkasnya.( dji ).

Related Articles

Back to top button