Politik

Sadar Patuhi Protokol Kesehatan, PSBB Tak Akan Diterapkan Kembali.

 

SURABAYA : ( KABARAKTUALITA.COM ) – Belum sadarnya masyarakat dalam meningkatkan kedisiplinan protokol kesehatan Covid – 19 sesuai anjuran Pemerintah, tak pelak angka penyebaran virus Corona di wilayah Surabaya makin meningkat.Wakil Koordinator Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Muhammad Fikser mengatakan akan kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Menurut Fikser, selama tingginya penyebaran terlihat dan masyarakat Surabaya mengabaikan anjuran protokol kesehatan

Namun dikatakan Fikser, bahwa Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat ini masih fokus pada penanganan virus corona secara penuh.
Selain itu, Tri Rismaharini juga mempertimbangkan roda perekonomian masyarakat Surabaya supaya dapat berjalan selaras dengan upaya memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
Ini yang menjadi perhatian khusus oleh Pemkot Surabaya.

Fikser sekaligus Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya mengungkapkan, seharusnya dalam kondisi seperti ini seluruh pihak harus sadar dan bahu membahu untuk menyelesaikan virus yang menjadi momok masyarakat.

“Dengan melibatkan partisipasi warga yang kuat, kesadaran warga kita dorong, kita harapkan hal itu tidak terjadi ( PSBB kembali diberlakukan ),” ungkap Fikser.

Terlebih menurut Fikser. Sejauh ini, Pemkot Surabaya terus meningkatkan pola penanganan pandemi ini secara massif.

“Kita berharap warga untuk bersama jangan sampai PSBB itu terjadi di Surabaya, patuhi protokol kesehatan, disiplin menjadi kunci,” ujar Fikser.

Sedangkan, Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi, mengatakan dengan kondisi seperti ini, sesuai teori lebih baik dikembalikan ke masa restriksi.

Hal tersebut disampaikan Joni dalam paparannya di hadapan Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla yang datang ke Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu, 17 Juni 2020.

Baca Juga: Kemendikbud Hadirkan Film Dokumenter Netflix di TVRI Guna Dukung Program Belajar dari Rumah

“Attack rate dan transmission rate Surabaya Raya kembali naik setelah pelonggatan PSBB. Ini mengecewakan. Kalau sesuai teori dengan kondisi ini harusnya revive back to lockdown, kalau kita ya harusnya kembali ke PSBB,” kata Joni.

Joni menerangkan, kesadaran masyarakat Surabaya Raya dengan adanya pelonggaran PSBB justru kian menurun untuk memperhatikan protokol kesehatan.

Seperti mengenakan masker, masih banyak yang mengabaikan hal itu. Dan yang masih mencolok adalah kurang disiplinnya penegakan physical distancing.  (* Dji )

Related Articles

Back to top button