Gubernur BI : BI -FAST Transformasi digital untuk mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional

SURABAYA : ( KABARAKTUALITA.COM ) – Untuk memudahkan masyarakat dalam bertransaksi pembayaran secara muda, kembali Bank Indonesia ( BI ) berinovasi, kali ini BI meluncurkan Bank Indonesia Fast Payment ( BI-FAST ).
Bertajuk “Transformasi Digital Sistem Pembayaran untuk Akselerasi Pemulihan Ekonomi Negeri”. Peluncuran BI-FAST digelar secara Virtual pada Selasa ( 21/12/2021 ).
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, bahwa BI-FAST merupahkan Infrastruktur Sistem pembayaran yang disediakan BI yang dapat diakses melalui aplikasi yang disediakan Industri Sistem pembayaran dalam memfasilitasi Transaksi pembayaran Ritel bagi Masyarakat.
Menurut Perry Warjiyo, Implementasi BI-FAST oleh Bank kepada Nasabahnya akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan rencana Bank dalam mempersiapkan Kanal pembayaran bagi Nasabahnya masing-masing.
Perry Warjiyo mengungkapkan, BI-FAST sebagai salah satu implementasi dari Visi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025 merupakan bentuk Transformasi digital untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang Inklusif dan merata serta mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional.
Terlebih kata Perry Warjiyo, bahwa Pengembangan BI-FAST adalah tonggak penting Reformasi Digitalisasi Sistem pembayaran Nasional sebagai Implementasi BSPI 2025 bersama QRIS, SNAP, dan reformasi regulasi Sistem pembayaran.
” BI-FAST merupakan inisiatif nasional untuk menciptakan infrastruktur SP ritel yang lebih efisien, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bertransaksi ekonomi dan keuangan yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal, yang memperkuat konsolidasi industri SP nasional dan membangun ekonomi-keuangan digital yang integrated, interoperable dan interconnected, dan membentuk unicorn-unicorn nasional yang tangguh,” kata Perry Warjiyo dalam keterangan siaran pers. Selasa ( 21/12/2021 ).
Perry berharap, pada peluncuran BI-FAST akan mempercepat Digitalisasi Ekonomi keuangan Nasional, mengintegrasikan Wkosistem Industri Sistem pembayaran secara end-to-end dari Perbankan Digital, Fintech, e-Commerce, dan Konsumen, mendorong Inklusi Ekonomi Keuangan, serta mendorong pemulihan Ekonomi Nasional.
Senada diungkapkan Santoso Liem selaku Ketua Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI). dukungan dan komitmen Industri terkait Inisiatif yang dilakukan BI melalui BSPI dan implementasi BI-FAST sebagai sarana reformasi lanskap Digitalisasi untuk Pemulihan Ekonomi Negeri.
Menurut Santoso Liem, bahwa BI-FAST akan menjadi backbone Infrastruktur Sistem pembayaran Ritel masa depan, yang mengakselerasi pembayaran menggunakan berbagai Instrumen dan Kanal secara Real time, Aman, Mudah, dan beroperasi 24/7.
” Implementasi BI-FAST bertujuan mewujudkan terciptanya layanan sistem pembayaran yang CEMUMUAH (Cepat, Mudah, Murah, Aman, Andal), untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi dan mendorong pertumbuhan, serta inklusi ekonomi dan keuangan. Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dan implementasi BI-FAST dengan pelaku industri, dalam rangka mengintegrasikan Ekonomi Keuangan Digital (EKD) nasional,” urainya.
Terlebih pula Implementasi BI-FAST. Lanjut Santoso Liem, merupakan salah satu upaya Bank Indonesia untuk terus mendorong Akselerasi Digitalisasi Ekonomi dan keuangan Nasional melalui Infrastruktur Fast Payment yang akan menjadi Game Changer untuk mengantisipasi perkembangan Transaksi Digital ke depan termasuk dalam memfasilitasi Transaksi Cross Border.
Ia menambahkan, Pada tahap awal di Desember 2021, Implementasi BI-FAST fokus pada layanan Transfer Kredit Individual dengan 21 Peserta Batch 1 yang telah Go Live (Lampiran 1). Bagi calon peserta lainnya yang belum masuk sebagai peserta Batch 1, Bank Indonesia tetap membuka gelombang-gelombang berikutnya untuk menjadi peserta BI-FAST. Selanjutnya, layanan BI-FAST diperluas secara bertahap mencakup layanan bulk credit, direct debit, dan request for payment.
Ia berharap, Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi kebijakan dan implementasi BI-FAST dengan pelaku industri, dalam rangka mengintegrasikan EKD nasional.
” Dengan adanya BI-FAST, diharapkan pelaku industri akan terus berinovasi dengan mengoptimalkan value added layanan BI-FAST yang consumer centric sebagai pembuka jalan bagi inklusi keuangan dan pemulihan ekonomi melalui efisiensi transaksi,” pungkas Santoso Liem. ( dji )