Politik

Tinjau Rumah Produksi Sepatu MBR , Wawali Armuji : ekspansi pasar sepatu berjalan terus tidak menunggu setahun sekali

 

 

SURABAYA : ( KABARAKTUALITA.COM ) – Wakil Walikota Surabaya Armuji meninjau langsung rumah produksi sepatu untuk siswa SD dan SMP utamanya bagi kalangan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang berada di Wilayah Kelurahan Putat Jaya.

Salah satu Rumah produksi sepatu MBR yang ada di Wilayah Kelurahan Putat Jaya tersebut telah memperkaryakan sekitar 24 warga setempat, dan produksi rumah sepatu MBR ini merupahkan binaan dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, serta Perdagangan ( Dinkopdag ) Pemerintah Kota Surabaya.

Peninjauan rumah Sepatu MBR ini juga di dampingi oleh Lurah Putat Jaya,Bryan Ibnu Maskuwah, S.ST, dan Camat Sawahan Yunus, S.STP.
Menurut Pria yang kerap disapa CakJi, Berdasarkan catatan yang diterima. Pihaknya mengatakan bahwa Stok sepatu sebanyak 10.218 pasang ini dalam keadaan kondisi siap jual.

“Ini sepatu produksinya sementara hanya untuk memenuhi kebutuhan siswa SD dan SMP yang MBR, sekarang kita ingin bagaimana bisa melakukan ekspansi pasar. Produksinya bisa berjalan terus tidak hanya menunggu satu tahun sekali,” katanya.

Terlebih kata Cak Ji.saat ini, jumlah Aparatur Sipil Negara ( ASN ) yang ada di Lingkungan Pemkot Surabaya sudah mencakup sekitar 12.000 ASN, ini kemungkinan para ASN dapat mempelopori menggunakan sepatu yang di produksi warga Eks Lokalisasi Dolly ini

Di sisi lain. Masih menurut Politisi senior PDI Perjuangan. Pihaknya juga mendorong agar kualitas juga perlu dikembangkan supaya dapat bersaing dengan produk lain.

“ASN juga harus pesan sepatu disini , lalu didesain yang bagus sehingga nyaman dan kualitasnya tidak kalah dengan merk yang terkenal,” pintahnya.

Ia berharap, dengan rumah produk sepatu tersebut dapat memperdayakan warga setempat terutama dalam bidang ekonomi dapat dilakukan secara sungguh – sungguh.

Dengan begitu, menurut Politisi Senior PDI Perjuangan, kedepannya pihaknya sangat meyakini akan memberikan dampak yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi kerakyatan.
“Saya tidak mau hanya gugur kewajiban , tapi harus ada dampak yang baik dan dirasakan oleh warga surabaya,” pungkasnya. ( dji ).

Related Articles

Back to top button