APPN Gelar Diskusi Bertajuk Strategi Supir Angkutan Barang Menghadapi Kenaikan BBM dan Zero Odol 2022

SURABAYA : ( KABARAKTUALITA.COM ) – Sebagai upaya untuk mencari Solusi terbaik bagi para Driver Logistik di Tanah Air. Kali ini, Aliansi Perjuangan Pengemudi Nusantara ( APPN ) menggelar Diskusi bersama Stakeholder Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Bertajuk ‘ Strategi Supir Angkutan Barang Menghadapi Kenaikan BBM dan Zero Odol 2022 ‘ Diskusi tersebut dihadiri Koordinator APPN, Vallery Gabrielia Mahodim A.SAS, Kadishub Jatim, Dr. Nyono ST., MT dan Pengamat Transportasi dari ITL Trisakti, Drs. Suripno., Ms.Tr.
Vallery Gabrielia Mahodim A.SAS, selaku Koordinator APPN menyampaikan, bahwa pertemuan hari ini ( 15/10/2022 ) adalah membahas problematika driver Logistik bersama Stakeholder 5 Instansi terkait adanya kenaikan BBM ini diharapkan dapat menemui solusinya.
” Semoga pertemuan diskusi ini menjadi solusi terbaik untuk driver Logistik Nusantara dengan perjuangan yang selama 4 tahun ini, semoga mendapatkan apresiasi terbaik dan mendapatkan jawaban yang terbaik dari pemerintah pusat,” kata Vallery Gabrielia M. saat ditemui kabaraktualita.com usai menggelar acara Diskusi bertajuk ” Strategi Supir Angkutan Barang Menghadapi Kenaikan BBM dan Zero Odol 2022.Sabtu ( 15/10/2022 ) di Cafe Sharelok.Surabaya.
Ia mengungkapkan, bahwa dengan kebijakan Pemerintah dengan diberlakukan kenaikan BBM tersebut bukan berarti APPN menolak. Namun, Pihaknya ingin Pemerintah agar memikirkan Driver Logistik tersebut.
” Bukannya kami menolak, tapi kami ( driver Logistik ) memiliki hari panen, dan hari panen ini setidaknya dipikirkan oleh mereka ( Pemerintah ).Sebab, terkait dengan pengiriman barang panen seperti bawang, pertanian, dan sayur mayur. Namun, terkait untuk sayur mayur ini, driver Logistik mempunyai waktu, tapi yang kami harapkan dari pusat memberikan tenggang rasa kepada kami,” pintah Vallery.
Dikatakan Vallery, Pihaknya sangat mendukung aturan pemerintah.Namun, kebijakan yang dikeluarkan seharusnya menjadi Alternatif yang baik, sebaliknya bukan menjadi bumerang bagi APPN.
” Dari awal sudah kami sampaikan,bahwa kami adalah orang yang pro terhadap pemerintah. Hanya saja, aturan yang mereka bikin mempunyai solusi untuk kami,tapi jangan membuat aturan – aturan lagi yang membikin kami diwilayah menjadi mati,” tandasnya.
” Bahkan pada waktu terkait dengan adanya rapid test sebelumnya, yang sudah kami sampaikan. Bahwa kami mati bukan karena penyakit, tapi kami mati oleh sistem pemerintahan yang dibuat mereka,” imbuh Vallery.
Ia juga menambahkan, tidak hanya permasalahan kebijakan atau aturan yang dibenturkan bagi Driver Logistik, tapi juga adanya oknum pungutan yang masih kerap terjadi. Namun, Pihaknya berharap agar terkait adanya oknum – oknum tersebut segera dapat dibenahi lagi.Sebab, Driver Logistik ini bekerja hanya untuk mencari uang hanya bertahan hidup.
” Jadi semoga pihak – pihak itu mengerti, selanjutnya ini adalah salah satu awal agar driver Logistik sendiri lebih bisa bermartabat lagi dan profesi kami lebih dihargai kembali,” pungkas Vallery. ( dji )