Umum

Gebyar Fiesta Produk UKM dan UMKM Jawa Timur,Ketua LSM MAKI: harus diperdayakan,sehingga merasakan Euforia dan dapat berinovasi produk untuk tantangan Pasar

 

SURABAYA  :  ( KABARAKTUALITA.COM ) – Melihat kondisi para pelaku Usaha Mikro ,Kecil dan Menengah yang kurang mengetahui cara mengenalkan produknya. Kini , Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM ) Masyarakat Anti Korupsi Indonesia ( MAKI ) menggandeng Dinas terkait menyelenggarakan Pameran Produk Jawa Timur.

Gelar Pameran yang bertepatan pada Hari Anti Korupsi Sedunia ( Hakordia ) ini digelar mulai tanggal 2 hingga 4 Desember 2022 di Mall Marvel City, Surabaya

Dengan bertajuk ” Gebyar Fiesta Produk UKM dan UMKM Unggulan Jawa Timur” kegiatan Pameran ini dihadiri Ketua LSM MAKI Jawa Timur , Heru Satrio, SIP, Wakil Walikota Surabaya, Armuji, Kepala Kominfo Jawa Timur, Hudiyono.

Dalam sambutanya, Ketua MAKI Jatim, Heru Satrio, SIP menyampaikan, bahwa digelarnya ajang pameran ini, agar dikebijakan anggaran ke depan harus berbasis penguatan UKM dan UMKM.

Menurut Heru, langkah ini, dinilai sangat bijak untuk meminimalisir potensi kerugian. Sehingga semua Organisasi Pemerintahan Daerah, baik di Pemerintah Provinsi Jawa Timur, 38 Kota maupun Kabupaten. setiap OPD harus memilki pelaku UKM dan UMKM Binaan.

Ia menyebutkan, dalam jajaran SKPD Teknis, sudah banyak yang punya UKM dan UMKM Binaan, diantaranya Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Koperasi dan Dinas Kehutanan.Namun, Pihaknya masih melihat belum ada yang menyentuh UMKM Binaan.

” Seperti dinas bina marga,” tandas Heru.

Untuk itu, dalam mendukung untuk memberdayakan UKM dan UMKM, jadi kewajiban dan harus mendapatkan atensi semua pihak. Baik dari Jajaran paling tinggi hingga ke bawah.Pihaknya berkeinginan agar Organisasi di Pemerintah Daerah, seperti di lingkungan Pemerintah Provinsi Jatim tidak hanya melakukan Basis yang sudah mapan.

“Karena banyak sekali, UKM maupun UMKM tidak pernah masuk mall, tidak pernah menguti pameran di mall,” terang Heru.

Oleh karena itu,Heru memprioritaskan atensi dan harapan mereka bisa disentuh, diberdayakan ke depan. Dengan begitu, mereka bisa merasakan euforia persaingan sehat ini. Dan juga bagaimana melakukan Inovasi Produk untuk menjawab tantangan Pasar.

“Agar mereka tidak hanya bicara konsep tradisional saja,” ungkap Heru. ( dji ).

Related Articles

Back to top button