Ekbis

Kick Of GNPIP Jawa Timur 2023 di Gelar, Deputy Gubernur BI : ada 7 program unggulan GNPIP 2023 yang jadi acuan BI kedepannya

 

SURABAYA : ( KABARAKTUALITA.COM ) – Berkolaborasi bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Timur menggelar Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan ( GNPIP ) Jawa Timur 2023. Jumat ( 17/3/2023 ).

Bertempat di Grand City Convention and Exhibition Surabaya.Acara tersebut dihadiri Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, Deputy Gubernur BI , Juda Agung, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Budi Hanoto, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, dan Anggota Komisi XI DPR RI, Indah Kurnia.

Dalam sambutanya, Deputy Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung menyampaikan.bahwa pengendalian Inflasi yang bersumber dari pangan sangat tripekel bagi kita semua.

Juda Agung juga  menyebutkan,bahwa bahan pangan adalah konsumsi terbesar dari pengolahan rumah tangga dari menengah ke bawah.Sehingga Inflasi pangan,kenaikan harga pangan akan membawah Konsekwensi pada tingkat kesejahteraan masyarakat.

Jika tidak ditangani secara baik.Masih kata Juda Agung, akan merembet pada sosial politik seperti yang terjadi di berbagai negara pada tahun lalu.

” Oleh karena itu, acara ini menjadi bagian dari komitmen kita bersama, untuk semakin memperkuat langkah – langkah pengendalian inflasi pangan,” kata Juda Agung.

Ia mengungkapkan, dipertengahan tahun lalu.Dunia dihadapkan pada krisis pangan dan krisis energi, bahkan inflasi di dunia sangat tinggi. Tak terkecuali di Indonesia inflasi pangan menyentuh di angka 11,5 persen.

” Kalau inflasi double digit sangat mengkhawatirkan,terutama pada inflasi pangan.Dan angka 11,5 persen angka tertinggi selama delapan tahun terakhir ini,” ujar Juda Agung.

Menghadapi kondisi tersebut. Lanjut Juda Agung, Bank Indonesia bersama Menteri dan Gubernur serta anggota TPID bersinergi dengan GNPIP dalam rangka 4 K yakni ,bagaimana menjaga Keterjangkauan harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi yang efektif untuk pengendalian harga pangan.

” Alhamdulilah hasilnya nyata, inflasi pangan di tahun 2022 turun drastis menjadi 5,6 persen pada Desember 2022,” tandasnya.

Namun, Pihaknya meminta jangan berpuas diri untuk langka – langka yang kita lakukan, karena tantangan inflasi di tahun 2023 cukup pesat.Pasalnya ada kondisi resiko terhadap cuaca yang buruk akibat elemino.Elemino merupahkan musim kemarau yang berpanjangan. Namun,harus disikapi secara seksama yakni dengan managemen pengairan, memilih kwalitas tanaman yang dapat menghadapi kondisi yang buruk.

” Harus kita persiapkan jauh hari,apabila kita ingin menjaga stabilitas harga pangan,” terangnya.

Terlebih untuk memperkuat langkah – langkah dalam pengendalian inflasi pangan kedepan.Khususnya bersumber dari harga pangan tentunya ada 7 program unggulan GNIP 2023 yang menjadi acuan.

1.Optimalisasi anggaran KL dan Pemda untuk operasi pasar murah, pembiayaan harga pangan untuk menjaga daya beli masyarakat.

2.penguatan ketahanan komunitas Holticiltura dan pasokan pangan strategis lainnya.Khusunya komoditi cabe dan bawang merah yang saat ini menjadi sumber inflasi di banyak daerah.

3.Peningkatan pemanfaatan alsintan dan saprotan yang kami harapkan dapat.meningkatkan produktifitas petani dan meningkatkan nilai tambah produk olahan petani.

4.Pentingnya kerjasama antar daerah

5. Dapat bersinergi untuk mengoptimalkan distribusi pangan strategi.

6. Penguatan Infrastruktur teknologi, Informasi, dan Digitalisasi data ,informasi pangan, Inovasi dan Digitalisasi dalam pertanian terus didorong. melalui pemanfaatan skema – skema seperti urban farming , digital farming maupun inovasi pertanian lain.

7.Penguatan koordinasi dan komunikasi. ( dji ).

Related Articles

Back to top button