Gelar Fesyar 2024, BI Jatim Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi Syariah di Jatim

SURABAYA : ( KABARAKTUALITA.COM ) – Kantor Perwakilan Bank Indonesia ( KPwBI ) Provinsi Jawa Timur terus melakukan upayanya dalam membangkitkan pertumbuhan ekonomi Syariah, khususnya di Jawa Timur.
” Fesyar tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, kalau tahun lalu digelar di Tunjungan Plaza ( TP ) dan Pakuwon. namun untuk Fesyar 2024 akan digelar di Masjid Al – Akbar,” papar Kepala Kantor Perwakilan Bank KPwBI Provinsi Jawa Timur, Erwin Gunawan Hutapea kepada awak media saat menggelar acara Bincang Bareng Media (BBM) di KPwBI Jatim, pada Rabu, 4 September 2024.
Dijelaskan Erwin, bahwa tantangan pengembangan ekonomi syariah masih belum maksimal. Sehingga, salah satu upaya memaksimalkan pengembangan ini melalui kegiatan rutin tahunan FESyar wilayah Jawa 2024.
Maka, kata Erwin, FESyar Jawa 2024 menghadirkan pengajian Gus Idham, pada Jumat, 13 September 2024 sore.
Selain itu, sambung Erwin, rangkaian acaranya akan menampilkan berbagai kegiatan khas FESyar, seperti seminar, workshop, business matching, showcase ( pameran ) UMKM, tabligh akbar, serta lomba-lomba islami.
“Tabliqh Akbar akan menghadirkan Habib Syech Assegaf dan penceramah, Gus Idham. Dan group band GIGI. Aktivitas dengan masyarakat juga ada, salah satunya jalan sehat berkah,” terangnya.
Erwin mengungkapkan, melihat potensi pengembangan ekonomi syariah saat ini, BI Jatim bersama stakeholder lainnya merumuskan dan menerbitkan ketentuan sesuai kewenangan yang dimiliki untuk mendukung peningkatan ekonomi syariah.
“ Diantaranya penerbitan ketentuan PLJPS, GWM Syariah, Instrumen Makroprudensial Syariah (RIM dan PLM), serta pengembangan instrumen (SukBI, Repo Syariah, NCD Syariah),” beber mantan kepala KPwBI Provinsi Jawa Barat.
Selain itu, masih kata mantan Kepala KPwBI Provinsi Jawa Barat juga melakukan koordinasi dengan berbagai stakeholder dalam rangka mendorong percepatan program ekonomi dan keuangan Syariah. Seperti Halal Value Chain, Kurikulum Ekonomi Syariah, dan kampanye publik di daerah (FESyar), nasional, dan internasional (ISEF).
Tak hanya itu, imbuh Erwin, BI Jatim juga akan memprakarsai inovasi program pengembangan Ekonomi Syariah, antara lain dengan Pengembangan Islamic Social Finance dan Pemberdayaan Ekonomi Pesantren.
Selain itu, peranan BI untuk pengembangan ekonomi dan keuangan syariah juga dijabarkan sebagai RAIn (Regulator, Akselerator, Inisiator).
“ Implementasi program “RAIn” dalam mengakselerasi dan menginisiasi program secara nasional dilakukan dengan tiga pendekatan, yakni pertama adalah penguatan ekosistem halal. Kedua, keuangan syariah dan literasi, serta Ketiga, inklusi dan halal lifestyle,” demikian Erwin. ( dji )