BI Jatim Sebut Dua Momen Penting Diyakini Akan Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi, Ini Penjelasannya
SURABAYA : ( KABARAKTUALITA.COM ) – Kantor Perwakilan Bank Indonesia ( KPwBI ) Provinsi Jawa Timur menyebut, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur di triwulan III/2024 melamban, pertumbuhan hanya mencapai 4,91 persen year on year (yoy) dibanding periode yang sama di tahun lalu yang berkisar 4,98 persen (yoy).
Pertumbuhan ekonomi Jatim di triulan III/2024 juga lebih rendah jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional di periode yang sama hanya mencapai 4,95 persen.
Namun, Deputi Kepala Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur, M. Noor Nugroho memaparkan, masih optimis jjka perekonomian Provinsi Jatim masih kuat di tahun 2024, kendati pertumbuhan ekonomi di periode tersebut melambat jika dibanding triwulan sebelumnya.
“Bank Indonesia optimis perekonomian Jawa Timur tetap terjaga dengan baik meski triwulan III/2024 ada perlambatan,” papar Noor Nugroho dalam acara Temu Media 2024 di Cafe Arunaya, Surabaya. 6 Nopember 2024.
“Sinergi Berkesinambungan untuk Menjaga Stabilitas dalam Menghadapi Tantangan Global Tahun 2025”, di Surabaya, Rabu 06 November 2024.
Diingkapkan Noor Nugroho, perlambatan kinerja ekonomi Jawa Timur pada triwulan III/2024 disebabkan moderasi net ekspor yang dioengaruhi kenaikan angka impor.
“Khususnya di segmen bahan baku, yakni itu termasuk besi baja,” tandasnya.
Sementara di sisi penawaran,imbuh Noor Nugroho, lambatnya pertumbuhan juga disebabkan kinerja Lapangan Usaha (LU) Pertanian, dibarengi normalisasi pasca panen raya padi di triwulan II/2024.
Noor Nugroho menegaskan, pada triwulan terakhir di 2024 (IV/2024), berharap ada pertumbuhan ekonomi Jawa Timur ini melonjak.
Dia meyakini, terdapat dua momen penting yang diyakini akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi, diantaranya pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak dan momen Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Pilkada serentak maupun Nataru diharapkan mampu mendongkrak konsumsi rumah tangga sehingga sekaligus mendongkrak pertumbuhan ekonomi di triwulan terakhir,” urainya.
Di sisi harga, inflasi pada Indeks Harga Konsumen (IHK) Jatim saat Oktober 2024 terjadj inflasi 0,15 persen month to month (mtm).
Angka ini lebih tinggi dibandingkan triwulan III/2024 saat deflasi 0,12 persen (mtm) dan capaian inflasi nasional sebesar 0,08 persen (mtm).
” Secara tahunan, inflasi Jawa Timur tercatat sebesar 1,66 persen (yoy), masih terjaga pada rentang sasaran inflasi,. Kuatnya inflasi yang masih mampu terja itu dikarenakan kuatnya pengendalian melalui penerapan GNPIP yabg kian masif, berikut sinergk TPIP dan TPID. ( * )