Gelar AFAF 2024, Indonesia Terpilih 5 Film Terbaik
YOGYAKARTA : ( KABARAKTUALITA.COM ) – Alternativa Film Awards & Festival 2024 (AFAF 2024) menggelar Media Day Kedua di Yogyakarta.
Kegiatan tersebut memperkenalkan judul-judul Shortlist (nominasi film) dan anggota Juri.
Tak hanya itu, kegiatan ini juga melakukan pemutaran Festival & Impact Discussion, Industry Days, dan kemitraan inovatif dengan perusahaan produksi Meksiko La Corriente del Golfo.
Acara tersebut dihadiri, Andjelka Jankovic, Kepala Pemasaran dan Komunikasi di Alternativa Film Project; Wahyu Ramadhan, Manajer Komunikasi di InDrive Indonesia; Garin Nugroho, sutradara film ternama dan Chief of Program GIK UGM; dan Alia Damaihati, serta anggota Panitia Seleksi AFAF 2024.
Dalam kegiatan ini, mereka berbagi pengalaman sekaligus memberi wawasan terkait AFAF 2024 dan perannya dalam industri film regional.
Kepala Pemasaran dan Komunikasi di Alternativa Film Project, Andjelka Jankovic mengatakan, “Alternativa Film Project bertujuan untuk merayakan suara-suara yang berani dan independen di dunia sinema.
Untuk itu, Andjelka mengaku gembira dapat berbagi jajaran film dan program luar biasa yang telah di kurasi di tahun ini.
” Shortlist Alternativa Film Award and Festival 2024 dikurasi 24 pakar film dari Komite Seleksi,” kata Andjelka dalam keterangan siaran pers. Jumat, 8 November 2024.
Andjelka menuturkan, daftar film ini imencakup 25 film, 13 film berdurasi penuh, dan 12 film pendek. dari 15 film yang dibuat negara Asia ini mewakili berbagai macam cerita inovatif dan perspektif yang beragam.
Indonesia sebagai tuan rumah AFAF 2024, ada 5 judul film terpilih, yakni film misteri Tale of the Land karya Loeloe Hendra Komara dan drama politik Women of the Rote Island karya Jeremias Nyangoen, bersama dengan tiga karya pendek, Accidentally Intentional karya Kevin Rahardjo, Maybe Sunday karya Praditha Blifa, dan Samu the Terrible and His Sin karya Dhiwangkara Seta.
Andjelka mengatakan, salah satu tujuan kegiatan ini memberikan penghargaan dari film tersebut adalah untuk menemukan bakat-bakat baru. Film fiksi, dokumenter, dan animasi
Sementara itu, Garin Nugroho, Chief of Program GIK UGM sekaligus mitra AFAF 2024, mengungkapkan, kerja sama antara GIK UGM dan Alternativa Film Project merupakan hal yang sudah seharusnya terjadi. Sebab, masih kata Garin, dikarenakan kedua lembaga ini memiliki komitmen yang kuat untuk menumbuhkan kreativitas dan inovasi.
” Festival ini tidak hanya menayangkan film, tetapi juga menyelenggarakan diskusi, yang menyediakan ruang bagi penonton untuk menyelami visi dan keunikan film-film ini. Program ini bertujuan untuk menawarkan perspektif baru tentang bagaimana film alternatif berkontribusi pada masyarakat dan memperkaya ruang budaya,,” pungkasnya. ( * )