Ekbis

Gelar Rapat Dewan Komisioner Bulanan, OJK : Kinerja Perekonomian Global Awal 2023 secara umum bergerak positif

 

JAKARTA : ( KABARAKTUALITA.COM ) – Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) menilai,bahwa stabilitas sektor jasa keuangan tetap terjaga dan kinerja Intermediasi Lembaga Jasa Keuangan (LJK) tetap tumbuh kuat, sehingga berkontribusi mempertahankan kinerja perekonomian nasional di tengah masih tingginya ketidakpastian global.

Hal ini disampaikan pada acara Rapat Dewan Komisioner Bulanan yang diselenggarakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang digelar pada 22 Februari 2023 di Jakarta.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi menyebutkan, bahwa kinerja Perekonomian Global di awal Tahun 2023 secara umum berada di atas Ekspektasi khususnya di AS dan Eropa khususnya untuk pasar tenaga kerja yang Persisten kuat dan Indikator sektor riil lainnya bergerak positif.

Selain itu. Masih kata Inarno Djajadi, Reopening perekonomian Tiongkok juga meningkatkan Optimisme bahwa Resesi Global dapat dihindari. Namun demikian, pengetatan kebijakan Moneter Global diperkirakan terus berlanjut seiring penurunan Inflasi yang lambat. Selain itu juga harga Komoditas yang terus turun perlu dicermati.

Ia memaparkan, di tengah dinamika perekonomian global tersebut, indikator perekonomian domestik terpantau tetap solid. Neraca dagang melanjutkan surplus di Januari 2023, begitupun Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur juga terus berada di zona ekspansi dalam kurun waktu 17 bulan terakhir. Optimisme dan konsumsi masyarakat juga mencatatkan perbaikan yang terkonfirmasi dari kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen dan Indeks Penjualan Ritel.

Perkembangan Pasar Modal

Sementara itu. Lanjut Inarno Djajadi,di Pasar Saham, IHSG sampai dengan 24 Februari 2023 tercatat menguat sebesar 0,25 persen mtd seiring investor non-resident yang membukukan inflow sebesar Rp.3,38 triliun. Secara ytd, IHSG menguat tipis 0,09 persen dengan Inflow Investor Non – Resident sebesar Rp.162,8 miliar.

Selain itu, untuk perkembangan di Pasar Obligasi, Indeks ICBI menguat 0,04 persen mtd (1,53 persen ytd) ke level 350,07. Dan di pasar Obligasi Korporasi, aliran dana keluar Investor Non – Resident tercatat sebesar Rp.84,2 miliar secara mtd dan Rp.177,2 miliar secara ytd.

Sedangkan pada pasar SBN, non-resident mencatatkan outflow Rp.5,82 triliun (mtd). Namun secara ytd membukukan Inflow sebesar Rp.43,88 triliun. Adapun rata-rata yield SBN pada seluruh tenor secara mtd naik sebesar 6,20 bps, namun demikian secara ytd masih menguat (turun) sebesar 12,66 bps.

Lebih lanjut. Menurut Inarno Djajadi, Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana1 tercatat sebesar Rp.509,18 triliun atau menurun 0,05 persen (mtd) dengan investor Reksa Dana membukukan net subscription sebesar Rp.3,96 triliun (mtd). Secara ytd, NAB reksa dana tumbuh 0,85 persen dan tercatat net subscription sebesar Rp.7,88 triliun.

Inarno menjelaskan, penghimpunan dana oleh perusahaan melalui pasar modal hingga 24 Februari 2023 tercatat sebesar Rp.35,8 triliun, dengan jumlah emiten baru tercatat sebanyak 17 emiten. Di pipeline, masih terdapat 73 rencana Penawaran Umum dengan nilai sebesar Rp108,4 triliun yang diantaranya merupakan rencana IPO yang akan dilakukan oleh 45 calon Emiten Baru.

Ia menambahkan, untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF). yang merupakan alternatif pendanaan bagi UMKM, telah terdapat 16 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 360 penerbit, 142.474 pemodal, dan total dana yang dihimpun sebesar Rp.778,5 miliar.

” Tren pertumbuhan jumlah investor terus berlanjut dengan jumlah investor pasar modal mencapai 10,60 juta investor per 23 Februari 2023,” ungkap Inarno Djajadi dalam acara Rapat Dewan Komisioner Bulanan yang digelar secara Virtual.( dji ).

Related Articles

Back to top button