Ekbis

OJK Catat Perekonomian Jatim di Triwulan 1 Tahun 2023 Tumbuh 4,95 Persen

 

SURABAYA : ( KABARAKTUALITA.COM ) – Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) Kantor Regional ( KR ) 4 Jawa Timur mencatat sampai dengan April 2023 masih stabil di tengah tingginya perekonomian dengan stabilitas terjaga, Permodalan yang Solid, Orofil Risiko tetap terjaga dan Likuiditas yang memadai.

Tak hanya itu, Pertumbuhan ekonomi Jatim di Triwulan I Tahun 2023 sebesar 4,95 persen (yoy). Sejak Triwulan II tahun 2021 pertumbuhan Ekonomi Jatim juga menunjukkan Tren Positif.

Di Sektor utama penggerak Perekonomian Jatim adalah sektor Industri Pengolahan sebesar 31,00 persen, diikuti dengan Sektor Perdagangan sebesar 19,13 persen serta Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 10,76 persen.

Seperti yang diungkapkan Kepala OJK KR 4 Jatim, Giri Triboto. Bahwa perkembangan IJK di Jatim menunjukkan Tren Positif di 3 Sektor yakni Perbankan, Pasar Modal dan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB).

Baca juga : Peringati Hari Skate Board, Pemkot Surabaya Gelar Parade Skate Boarding 2023

Menurutnya , hal tersebut tidak lepas dari upaya yang dilakukan oleh OJK KR 4 dan Stakeholders dalam memperluas cakupan akses keuangan bagi Masyarakat.

“Kredit perbankan pada posisi April 2023 tumbuh 6,11 persen (yoy) menjadi sebesar Rp541.684 miliar. Sementara itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sebesar 3,26 persen (yoy) menjadi sebesar Rp712.294 miliar sehingga LDR/FDR pada posisi April 2023 meningkat menjadi 76,05 persen,” kata Giri Triboto. dalam keterangan siaran pers.Rabu ( 21/6/2023 ).

Terlebih kata Giri Triboto.Risiko Kredit masih terjaga dengan baik, tercermin dari Rasio NPL Gross sebesar 3,67 Persen dan rasio NPL net sebesar 1,39 Persen.

Di sisi lain.Masih kata Giri Triboto, Kredit Restrukturisasi Covid-19 kembali mencatatkan penurunan menjadi sebesar Rp.34.296 miliar dengan jumlah nasabah menurun menjadi 192.743 Debitur.

Baca juga : Berawal Dari Konsumen, Selebriti Ternama Sandra Dewi di Daulat Jadi Duta Viva Apotek

“Likuiditas industri perbankan posisi April 2023 dalam level yang memadai, tercermin pada Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) masing-masing sebesar 145,71 persen dan 29,42 persen masih berada di atas ketentuan yang masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen,” paparnya .

Sementara itu.Lanjut Giri Triboto, permodalan Perbankan di Jatim terjaga di Level yang Solid dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) 29,19 Persen.
Oleh karena itu. Imbuh Giri Triboto, Pihak OJK akan terus mendukung Perbankan melalui langkah kebijakan yang diperlukan, sehingga Perbankan terus tumbuh berkelanjutan.Namun tetap Prudent dalam Aspek Manajemen Risiko.

Ia juga memaparkan, bahwa di tengah meningkatnya Volatilitas di Pasar Keuangan akibat Sentimen Negatif Global, Kinerja Pasar Modal di Jatim pada posisi April 2023 menunjukkan peningkatan. Jumlah Investor Saham menjadi 618 ribu Single Investor Identification (SID) atau tumbuh 21,90 Persen secara yoy, Investor SBN menjadi 120 ribu SID atau tumbuh 29,58 persen (yoy), dan Investor Reksadana menjadi 1.348 ribu SID atau tumbuh 27,37 Persen (yoy).

Sementara itu, posisi April 2023 nilai Transaksi Saham menjadi sebesar Rp.14.648 Miliar atau menurun 53,75 Persen (yoy) dan jumlah kepemilikan Saham menjadi sebesar Rp.89.102 Miliar atau menurun 3,56 Persen (yoy).

“Sedangkan untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif pendanaan bagi UMKM hingga Maret 2023, telah terdapat 1 tambahan penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK, 23 UMKM Penerbit, 7.492 Investor dengan penghimpunan dana mencapai Rp31 miliar,” ujarnya.

Pada Sektor IKNB Sambung Giri, Akumulasi pendapatan Premi Sektor Asuransi Jiwa dan Asuransi Umum di Jatim selama Periode Januari sampai dengan Maret 2023 mencapai Rp.3.890 Miliar atau menurun 12,15 Persen untuk Asuransi Jiwa dan Rp.1.102 Miliar atau menurun 3,44 Persen untuk Asuransi Umum secara yoy.

“Total aset dana pensiun di Jawa Timur posisi April 2023 mencapai Rp4.143 miliar atau tumbuh sebesar 11,73 persen (yoy). Pertumbuhan ini sejalan dengan peningkatan investasi sehingga posisi April 2023 tercatat sebesar Rp4.036 miliar atau meningkat 12,74 persen (yoy),” Imbuhnya.

Sedangkan Nilai Outstanding piutang Perusahaan pembiayaan di Jatim posisi April 2023 mencapai Rp.40.830 Miliar atau tumbuh sebesar 7,81 Persen (yoy). Profil risiko Perusahaan Pembiayaan masih terjaga dengan rasio non Performing Financing (NPF) gross sebesar 2,92 Persen.

“Total aset industri penjaminan di Jawa Timur posisi April 2023 mencapai Rp515 miliar atau tumbuh 30,32 persen (yoy) yang diikuti juga peningkatan nilai penjaminan sehingga menjadi sebesar Rp7.005 miliar atau tumbuh 11,50 persen secara yoy dengan gearing ratio sebesar 31,81 kali,” terangnya.

Sementara pada Kinerja Fintech Peer to Peer (P2P) lending di Jatim pada posisi April 2023 tumbuh menjadi sebesar Rp. 6.237 Miliar atau tumbuh 26,87 persen secara yoy. Sementara itu, tingkat risiko kredit secara agregat (TWP-90) sebesar 3,25 Persen.( dji )

Related Articles

Back to top button