Ekbis

Jadi Kekuatan Ekonomi Kedua di Pulau Jawa,Jawa Timur Berkontribusi Capai 24,99 Persen Secara Nasional

 

MALANG : ( KABARAKTUALITA.COM ) – Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Timur menggelar kegiatan APBN KiTa Regional Jawa Timur secara daring melalui Zoom Meeting pada pukul 09.00 WIB hingga selesai.

Bertempat di Aula BDK Malang, kegiatan tersebut,dihadiri oleh peserta dari Perwakilan Kementrian Keuangan dan Media Lokal,pada hari Jumat ( 26/4/2024),dan berakhir hingga 31 Maret 2024.

Perkembangan Ekonomi Regional Jawa Timur.

Direktur Jenderal DJP Kemenkeu Suryo Utomo menilai,Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tihmur Triwulan IV-2023 sebesar 4,69% (yoy), sedikit melambat dibandingkan Triwulan III-2023. Namun Jawa Timur menjadi kekuatan Ekonomi kedua di Pulau Jawa dengan kontribusi 24,99% dan secara nasional berkontribusi sebesar 14,22% dari total PDB Indonesia di Triwulan IV-2023.

Sedangkan Kinerja Ekspor dan Impor Jawa Timur,kata Suryo Utomo, tumbuh dibandingkan TA 2023. Ekspor bulan Februari 2024 mencapai US$1,81 miliar, naik 10,60% (y-on-y), namun terkontraksi 9,28% (m-t-m), yang ditopang Ekspor Non Migas sebesar 95,07% dari total Ekspor.

Selain itu,masih kata Suryo, Impor bulan Februari 2024 tumbuh sebesar US$2,40 miliar, tumbuh 27,92% (y-on-y), dan turun 0,65% (m-t-m).Impor di bulan Februari didominasi oleh Impor Non Migas mencapai US$1,82 Miliar.

Terlebih ungkap Suryo,tingkat Inflasi Jatim bulan Maret 2024 sebesar 3,04% (y-on-y) atau 0,64% (m-to-m). Penyumbang utama inflasi bulan Maret 2024 baik secara mtm maupun yoy adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah beras.

Dia menambahkan,untuk jumlah kunjungan Wisatawan Mancanegara (wisman) bulan Februari 2024 ke Jawa Timur melalui pintu masuk Juanda sebanyak 28.015 kunjungan.
Kunjungan bulan Februari ini tertinggi dibandingkan bulan sebelumnya sepanjang empat tahun terakhir.

Suryo menuturkan, untuk wisatawan mancanegara di Jawa Timur didominasi oleh wisatawan dari Malaysia (35,97%), Tiongkok (27,38%), dan dari Singapura (7,17%).

Sementara di tingkat penghunian kamar hotel mengalami peningkatan di Bulan Februari baik secara mtm sebesar 5,51% maupun secara yoy (0,9%). Sedangkan Rata-rata lama menginap tercatat 1,48 hari, naik 0,07 dibanding bulan sebelumnya. ( dji )

Related Articles

Back to top button