Umum

Destinasi Wisata Solo Safari Hadirkan Konservasi Satwa Yang Interaktif Sekaligus Memukau di Jantung Jawa

 

SURABAYA : ( KABARAKTUALITA.COM ) – Solo Safari, unit konservasi satwa terbaru dari Taman Safari Indonesia, semakin menarik perhatian wisatawan, termasuk dari Surabaya. Manajer Marketing Solo Safari, Reza Salman, Farisy mengungkapkan bahwa Surabaya menempati posisi ketiga sebagai daerah penyumbang pengunjung terbesar, membuktikan daya tarik Solo Safari yang unik.

Berbeda dengan sebagian besar unit Taman Safari Indonesia yang mengusung konsep ‘drive-thru’ atau berkeliling menggunakan mobil, Solo Safari hadir dengan konsep konservasi satwa yang memungkinkan interaksi lebih dekat dengan pengunjung.

“Kami ingin mengubah pandangan bahwa semua Taman Safari konsepnya sama. Di Solo Safari, kami menawarkan pengalaman berjalan kaki,” papar Reza dalam konferensi pers bersama media, Sabtu 26 Juli 2025.

Reza menyebutkan, bahwa kawasan Solo Safari tersebut memiliki lahan seluas 14 hektar, sehingga pengunjung dapat menjelajahi area sejauh 2,5 kilometer, dan dapat berinteraksi langsung dengan satwa yang ada.

Saat ini, Solo Safari dihuni oleh lebih dari 400 ekor satwa dari 100 spesies berbeda. Keberhasilan program konservasi Solo Safari terbukti dengan bertambahnya jumlah satwa hingga 42 ekor, termasuk kelahiran harimau kendala yang merupakan spesies terancam punah, serta beberapa satwa endemik Asia lainnya.

“Konsep konservasi ini memang bertujuan untuk mengembangbiakkan satwa yang terancam punah,” sambung Reza.

Solo Safari bukan sekadar kebun binatang biasa. Pengunjung dapat menikmati berbagai fasilitas dan atraksi menarik, diantaranya :

Restoran Tematik dengan Pemandangan Satwa: Dua restoran utama, Makunde Bistro and Bengawan Floating Resto menawarkan pengalaman kuliner yang berbeda. Makunde Resto berada di dalam area safari, sementara Bengawan Floating Resto mengapung di atas danau Bengawan Solo.

“Kami punya ruang VIP di Makunde Restaurant di mana pengunjung bisa makan langsung ditemani singa dan harimau, tentu saja dengan pembatas kaca untuk keamanan,” ujar Reza.

Tak hanya itu, Solo Safari secara rutin menggelar pertunjukan di panggung malam, termasuk Fire Dance dan Tari Kecak Solo yang menceritakan sejarah Kesultanan Solo. Atraksi ini mendapatkan sambutan antusias dari pengunjung, bahkan membludak melebihi kapasitas.

Reza mengungkapkan, di taman wahana wisata Satwa Solo Safari, pengunjung dapat berkesempatan untuk memberi makan satwa seperti Hippo, Badak, dan bahkan merasakan sensasi memegang kulit buaya.

Yang paling menarik, ada tiga bayi harimau bengal berusia 6 bulan yang menggemaskan, yang seringkali diajak berinteraksi dengan pengunjung pada hari Sabtu dan Minggu.

“Mereka sangat lucu, dan kebetulan baby Tiger itu diberi nama oleh Walikota Solo, namanya Bantolo, Tiirto, dan  Maruto,” kata Reza.

Fasilitas Pendukung yang Lengkap: Untuk kenyamanan pengunjung, Solo Safari menyediakan Giant Trampolin, Human Wide, dan sewa scooter listrik bagi yang enggan berjalan kaki terlalu jauh.

Solo Safari bukan hanya tempat wisata, melainkan juga lokasi ideal untuk berbagai acara, mulai dari gathering perusahaan, perayaan ulang tahun, hingga sesi foto pre-wedding dengan latar belakang satwa eksotis seperti gajah.

Reza menambahkan, dengan segala inovasi dan daya tariknya, Solo Safari berkomitmen untuk terus memberikan pengalaman berkesan bagi setiap pengunjung, sekaligus berkontribusi. (dji)

Related Articles

Back to top button