DK3P Jatim Apresiasi Konsistensi TPS Terapkan K3 di Area Risiko Tinggi Pelabuhan
SURABAYA : (KABARAKTUALITA.COM) – Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Provinsi Jawa Timur (DK3P Jatim) memberikan apresiasi tinggi terhadap komitmen PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) dalam menerapkan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) secara konsisten.
Apresiasi ini disampaikan usai DK3P melakukan kunjungan kerja dan pemantauan langsung di area operasional pelabuhan yang berisiko tinggi pada Rabu, 9 Oktober 2025.
Kunjungan rombongan DK3P bertujuan untuk melihat secara langsung implementasi K3 di lingkungan kepelabuhanan, termasuk di area kritikal seperti lapangan penumpukan petikemas dan area pengoperasian container crane. Ini merupakan upaya proaktif DK3P dalam memantau kepatuhan perusahaan di sektor dengan tingkat bahaya tinggi.
Ketua DK3P Provinsi Jawa Timur, Sigit Priyanto, yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Timur, mengakui langkah-langkah yang telah diambil TPS.
“Kami melihat pelaksanaan K3 di TPS sudah cukup baik dan konsisten. Harapan kami, ini bisa menjadi contoh positif yang dapat diadopsi oleh perusahaan lain, terutama dalam mengimplementasikan K3 secara berkelanjutan di sektor kepelabuhanan,” kata Sigit dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu.
Dalam sesi peninjauan, rombongan DK3P bersama manajemen TPS meninjau berbagai fasilitas keselamatan, prosedur, hingga mekanisme penanganan kondisi darurat. Usai peninjauan, pihak TPS memaparkan sistem manajemen K3 yang telah terintegrasi secara komprehensif.
I Nyoman Sudiartha, Senior Vice President K3, Lingkungan dan Keamanan TPS, menegaskan bahwa keselamatan kerja adalah bagian tak terpisahkan dari budaya operasional perusahaan.
“TPS berkomitmen menjaga keselamatan kerja sebagai bagian dari budaya operasional, bukan sekadar pemenuhan regulasi. Kami memastikan sertifikasi ISO 45001 telah diimplementasikan secara menyeluruh di seluruh lini, mulai dari kebijakan, Health Risk Assessment (HRA) rutin, pelatihan berkala, hingga prosedur penanganan kondisi darurat,” ujar Nyoman.
Materi paparan juga mencakup berbagai aspek penting, seperti inspeksi dan audit rutin, serta upaya menjaga budaya keselamatan di antara seluruh pekerja pelabuhan.
Selain penekanan pada aspek K3, TPS juga memaparkan inisiatif tanggung jawab lingkungan yang kini semakin diperkuat. TPS menyampaikan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan melalui pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di kawasan pelabuhan.
Keberadaan RTH ini berfungsi sebagai elemen penyeimbang ekosistem pelabuhan, membantu menyerap emisi karbon, menurunkan suhu lingkungan, serta meningkatkan kenyamanan bagi para pekerja dan pemangku kepentingan.
Inisiatif RTH ini, menurut manajemen TPS, adalah bagian dari upaya perusahaan mendukung konsep green port dan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya di bidang lingkungan hidup dan kesejahteraan kerja.
Melalui integrasi antara keselamatan kerja dan pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab, TPS terus berupaya mewujudkan operasional pelabuhan yang aman, efisien, dan berkelanjutan. (dji)




