Politik

Gagas Ponyandu Dashat, Angka Balita Stunting di Kecamatan Wonocolo Turun

 

SURABAYA : ( KABARAKTUALITA.COM ) –Pemerintah Kota Surabaya terus gencarkan pencegahan terhadap anak balita Stunting.Melalui Kecamatan Wonocolo Kota Surabaya,kali ini melakukan kegiatan program posyandu sebagai bentuk untuk mengentaskan angka anak balita Stunting di wilayahnya.

Oleh karena itu, Camat Wonocolo,Muslich Hariadi ,S.Sos mengagas posyandu dengan sebutan posyandu ” Dashat ‘ ( Cerdas, Sehat, dan Hebat ).

“Harapannya tidak hanya sekedar balita cerdas.Namun, mereka adalah penerus bangsa yang juga harus menjadi anak – anak yang hebat,” kata Muslich Hariadi ditemui kabaraktualita.com usai acara posyandu Dashat yang digelar di Kids Zone Marina Square,Surabaya.Kamis ( 9/2/2023 ).

Muslich,sapaan akrab Muslich Hariadi menjelaskan, bahwa kegiatan posyandu yang ada di wilayah Kecamatan ini merupahkan kegiatan rutin yang digelar di masing – masing Kelurahan.

” Posyandu ini dilaksakan setiap bulan sekali yang digelar di kelurahan Margorejo, Bendul Merisi, Jemur Wonosari, Sidosermo,dan Siwalankerto, ” ujarnya.

Tak hanya di Kelurahan. Masih kata Muslich. Kegiatan posyandu Dashat’ juga dilakukan di kecamatan.

” Jadi untuk sebulan kita gelar di masing – masing kelurahan.tapi untuk bulan berikutnya kita lakukan di kecamatan atau tempat lain seperti di kebun ,” terangnya.

Dijelaskan Muslich, posyandu yang kita lakukan ini merupahkan bentuk kepedulian pemerintah untuk menangani anak – anak yang mengalami kendala tumbuh kembangnya si buah hati.
” Posyandu Dashat ini ada memang di khususkan bagi balita Stunting dan BGM,”erangnya.

Lebih lanjut kata Muslich, dengan adanya posyandu yang kita gebyar secara berkala di wilayahnya ini,Alhasil, anak – anak yang mengalami balita Stunting menjadi berkurang.

” Jumlah anak Stunting di wilayah wonocolo semula ada lima puluh enam ( 56 ) yang kemudian saat ini mengalami penurunan menjadi dua puluh delapan ( 28 ) anak Stunting,” urainya.

Muslich menyebutkan, bahwa faktor berkurangnya angka anak Stunting di wonocolo terdapat beberapa hal

” Ada yang lolos karena umur ,dan ada yang lolos lantaran sudah pulih dari Stunting,” imbuhnya.

Ia meminta, bahwa penanganan anak balita stunting tidak hanya dilakukan Pemerintah kota dan pihak instansi lain. Namun, lanjut Muslich, kepedulian Bunda Stunting menjadi prioritas utama dalam pencegahan Stunting.

” Untuk penanganan balita Stunting tidak hanya peranan dari pemerintah kota dan Sosialisasi dari Pukesmas.Tapi, peranan kepedulian orang tua dan balita adalah faktor utama untuk mengentas Stunting,” ungkapnya.

Sementara Ketua PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani mengapresiasi Kecamatan Wonocolo dalam menangani anak balita stunting dapat diacungi jempo.Pasalnya, Camat Wonocolo yang mengagas posyandu Dashat akhirnya berimbas dengan menurunnya angka Stunting di kota Surabaya.

‘ Luar biasa camat wonocolo yang menginisiasi posyandu Dashat, akhirnya Surabaya angka balita stuntingnya menduduki paling bawah hanya 4,8 persen,” kata Rini Indriyani saat hadir pada acara Posyandu Dashat di Kecamatan Wonocolo.

Rini Indriyani menambahkan, bahwa permasalahan balita Stunting ini tidak hanya dari hal lain.Namun, yang lebih penting adalah dari segi perilaku dan lingkungan yang memberikan dampak terhadap anak Stunting.

” Pola asuh dan kebersihan itu sangat mempengaruhi,” tandas istri walikota Surabaya ,Eri Cahyadi.

Kegiatan posyandu ‘Dashat’ yang dihadiri sebanyak 100 balita dan pendamping di Kecamatan Wonocolo, masing – masing Balita mendapatkan secara gratis berupa Susu yang diberikan CSR dari perusahaan yang ada di wilayah Wonocolo.Dan harapan kedepannya semoga batuan ini akan diberikan secara berkelanjutan selama setahun. ( dji ).

Related Articles

Back to top button