Pendidikan

Gelar Pameran Innovnesa ke-3, Unesa Tampilkan Kolaborasi Riset dan Mesin Transformasi Sosial Berkelanjutan

 

SURABAYA : (KABARAKTUALITA.COM) – Inovasi bukan lagi sekadar tugas akademik, melainkan instrumen transformasi sosial yang inklusif dan berkelanjutan.

Prinsip inilah yang digaungkan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dalam gelaran tahunan Unesa Innovation Product Exhibition (Innovnesa) untuk yang ketiga kalinya.

Pameran yang diselenggarakan oleh Direktorat Inovasi, Pemeringkatan, dan Publikasi Ilmiah Unesa pada Senin, 24 November 2025, ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara dunia kampus, pemerintah kota, dan industri.

Kontribusi Nyata Kampus Berdampak

Wakil Rektor 3 Unesa, Dr. Bambang Sigit Widodo, mengatakan, Innovnesa tahun ini adalah cerminan semangat kolaborasi yang kuat, khususnya dengan Pemerintah Kota Surabaya.

“Tema ini sangat relevan dan merupakan cerminan semangat kolaborasi yang telah kita bangun bersama. Ini adalah pembuktian bahwa Surabaya dan Indonesia, sedang bergerak maju,” kata Dr. Bambang ditemui usai pembukaan pameran Innovnesia 2025.

Dr. Bambang kemudian memaparkan kontribusi konkret Unesa yang telah menyentuh langsung denyut nadi masyarakat:

• Agen Perubahan: sebanyak 68 mahasiswa telah menjadi agen perubahan melalui program Kampung Pendidikan, menyentuh langsung kehidupan masyarakat di tingkat akar rumput.

• Penggerak Olahraga Nasional: Unesa menyiapkan 26 atlet muda untuk Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) menuju olimpiade dunia, membuktikan bahwa prestasi olahraga nasional dimulai dari Surabaya.

• Beasiswa dan Talenta: 968 mahasiswa Unesa menerima beasiswa Pemuda Tangguh dari Pemkot Surabaya, memastikan tidak ada talenta yang terhambat kendala ekonomi.

• Riset Strategis: Riset mengenai Artificial Intelligence (AI) untuk ketahanan pangan dan inovasi ekonomi sirkular telah memberikan solusi nyata bagi tantangan pembangunan.

“Capaian Surabaya sebagai Kota paling inovatif pertama di Indonesia tidak terlepas dari kontribusi signifikan ini. Kolaborasi ini bukan hanya tentang program, tetapi bagaimana riset dan inovasi menjadi instrumen transformasi sosial yang inklusif,” ungkap Dr. Bambang.

Jembatan Menuju Industri dan

Pasar Dalam target Pembangunan Jangka Panjang 20 tahun ke depan, kolaborasi riset, kebijakan, dan pasar menjadi kunci. Pameran Innovnesa ini,
Menurutnya, ini adalah titik awal dari tujuan lebih besar dalam membentuk masa depan Surabaya yang berkelanjutan.

Sementara ditempat yang sama, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad, menyambut baik inisiatif Unesa.

Ia juga menyoroti pentingnya menjembatani karya inovasi ke tahap scaling up di dunia industri.

“Harapan kami, dengan adanya produk karya hasil inovasi, bisa sampai ke tahap scaling up dengan dunia industri. Di sinilah Pemerintah, Industri, dan rekan-rekan perguruan tinggi lain harus hadir bersama-sama berkolaborasi,”terangnya.

Irvan juga menekankan bahwa Surabaya telah terbukti rutin mengadakan lomba inovasi, yang hasilnya terus meningkat setiap tahun hingga dinobatkan sebagai Kota Terinovatif se-Indonesia. Namun,
Ia mengingatkan pentingnya memastikan inovasi tersebut sesuai dengan ekspektasi pasar atau pengguna (user).

“Ini yang sering kita abaikan. Ke depan, kami harapkan dari Pemerintah, Perguruan Tinggi, media, pelaku industri kreatif, dan komunitas untuk rutin kami kumpulkan agar bisa ‘nyambung’ antara inovasi dengan ekosistem ekonomi kreatif,” kata Irvan.

Penguatan Ekosistem Inovasi Melalui Frida

Untuk memperkuat kemitraan ini, Unesa berkomitmen memperkuat kolaborasi melalui pembentukan Innovation Hub dan inisiatif kemitraan.

Dr. Bambang Sigit Widodo juga melaporkan bahwa Unesa telah menandatangani kerja sama dengan salah satu Bank pada September 2025, yang akan menjadi fondasi kuat mendukung ekosistem inovasi melalui Frida (Fasilitas Riset dan Inovasi Daya Angga).

“Kami laporkan nanti Frida akan aktif 1 Januari 2026, khusus untuk research dan inovasi akan menjadi rumahnya di sana. Karya-karya yang dipresentasikan hari ini bukan sekadar tugas akademik, tetapi solusi nyata bagi kemajuan kota kita,” pungkas Dr. Bambang.

Pameran ini menjadi penanda bahwa semangat kolaborasi ‘Kampus Berdampak’ yang digagas Unesa telah menembus batas-batas akademis, membawa solusi konkret, dan mendorong Surabaya untuk semakin diakui sebagai Creative Hub dan Kota Dunia

Related Articles

Back to top button