Jelang Perayaan Idul Fitri 1442 Hijriyah, BI Jatim Siapkan Uang Kartal Capai 4,7 Triliun

SURABAYA : ( KABARAKTUALITA.COM ) – Menjelang perayaan Idul Fitri 1442 Hijriyah, Kebutuhan akan uang Kartal di Jawa timur diproyeksikan akan meningkat dan diperkirakan bakal mencapai Rp. 4,7 triliun. Namun untuk mengantisipasi kebutuhan uang tersebut. Bank Indonesia ( BI ) Provinsi Jawa Timur telah mempersiapkan dengan jumlah dan pecahan yang yang diinginkan oleh Masyarakat.
Seperti yang dipaparkan, Deputy Kepala Perwakilan BI Jatim, Harmanta, bahwa kebutuhan uang tersebut telah didominasi oleh Uang Pecahan Besar ( UPB ) untuk pengisian ATM.
” Hingga saat ini kebutuhan uang kartal masyarakat, terutama Uang Pecahan Kecil ( UPK ) sudah bisa terpenuhi,” katanya dalam acara Bincang Media yang digelar secara virtual, Senin (10/5/2021).
Menurut Harmanta, Animo Masyarakat untuk melakukan penukaran uang pecahan Rp. 75 ( UPK75 ) ribu sepanjang Periode Ramadhan tersebut cukup meningkat. Bahkan masyarakat yang berkeinginan untuk menukarkan UPK75 mereka melakukannya secara Individu maupun dengan Kolektif yakni melalui link pintar.
Terlebih kata Harmanta, Perbankan dan Bank Perkreditan Rakyat ( BPR ) akan proaktif untuk membantu Masyarakat yang ingin menukarkan UPK75.
” Saat ini, alokasi UPK 75 di Jatim sudah habis, sehingga BI tidak lagi melayani penukaran UPK 75,” ujarnya.
Selain itu. Pihaknya juga menjelaskan, bahwa pergerakan inflow (uang masuk) selama triwulan I/2021 dan out flow (uang keluar) di Jatim dalam posisi net inflow sebesar Rp16,34 triliun. Sesuai dengan pola historisnya, pada triwulan I/2021 terjadi peningkatan inflow sejalan dengan berakhirnya momentum Natal dan Tahun Baru.
Terkait perkembangan usaha, Harmanta menyebut tentang kondisi Jawa Timur yang sempat mengalami kelangkaan kontainer pada April lalu. Kelangkaan itu terutama dipicu oleh China yang mendominasi penggunaan kontainer, setelah setahun lebih istirahat total, akibat pandemi Covid-19.
Beruntung, seiring dengan perkembangan yang ada, belakangan permasalahan di sektor angkutan barang ini mulai membaik. Kelangkaan kontainer secara bertahap sudah mulai teratasi.( * )