Ekbis

Peringati Hari Kopi Internasional Warnai Penutupan Fesyar Regional Jawa 2021

 

SURABAYA : ( KABARAKTUALITA.COM ) – Rangkaian kegiatan Festival Ekonomi Syariah ( Fesyar ) Regional Jawa 2021 yang secara Offline digelar di Atrium Tunjungan Plaza 3 akhirnya resmi ditutup.

Bank Indonesia ( BI ) yang menginisiasi kegiatan Fesyar tersebut juga menyelenggarakan kegiatan Apresiasi UMKM FESyar Jawa 2021 sekaligus menggelar acara Seruput Kopi yang bertepatan dalam rangka memperingati Hari Kopi Internasional,

Hadir pada acara tersebut yakni, Kepala kantor  Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jatim, Budi Hanoto, Walikota Pasuruan Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, Lia Zen – Workshop Coffee Brewing dan Petani, Prosesor Kopi Ledug dan Kapiten dari Pasuruan, Kopi Wonosalam Jombang, Kopi Ketakasi Jember, dan Kopi Ijen Banyuwangi.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Budi Hanoto menyampaikan, pelaksanaan seluruh rangkaian acara Fesyar Regional Jawa 2021 terselenggara dengan lancar dan baik.Untuk itu.Lanjut Budi Hanoto, bahwa secara khusus pada hari ini Pihaknya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh UMKM se Jawa yang telah berpatisipasi dalam acara FESyar Jawa 2021 baik digelar secara virtual maupun offline.

” Rangkaian kegiatan Fesyar tersebut telah mencatatkan transaksi penjualan produk UMKM mulai 27 September hingga 2 Oktober 2021 sebesar Rp. 977.321.989,” kata Budi Hanoto dalam keterangan siaran pers.Minggu ( 3/10/2021 ).

” Bahkan kegiatan ini adalah suatu pencapaian yang fantastis di era pemulihan ekonomi paska pandemi Covid19,” imbuhnya.

Selain itu, Pihaknya menyampaikan bahwa secara simbolis, acara Apresiasi dan pelepasan UMKM se Jawa ini juga dibarengi dengan perayaan Hari Kopi Internasional.

Menurut Budi Hanoto, Hari Kopi adalah perayaan tahunan untuk merayakan kenikmatan minuman kopi sekaligus meningkatkan kepedulian terhadap petani kopi. Hari Kopi pertama kali diperingati pada tanggal 1 Oktober 2015 oleh Organisasi Kopi Internasional di Milan.

” Saat ini, peringatan hari kopi bertujuan untuk mempromosikan kopi, menjadikan kopi sebagai komoditas unggulan yang berpeluang menjadi komoditi ekspor dunia serta menciptakan penguatan ekosistem usaha untuk meningkatkan kesejahteraan para petani kopi,” ungkapnya.

Sementara Nahla Kofie selaku perwakilan Hebitren Jawa Timur sekaligus success story bisnis kopi berbasis pesantren menjelaskan, Nahla Kofie merupakan coffee shop dengan konsep Communal Branding yang selaras dengan Nawa Bhakti Satya ke-7 yaitu Jawa Timur Berdaya dalam Program One Pesantren One Product (OPOP) Jatim.

” Adapun tujuan konsep ini adalah merintis pasar Coffee Shop Premium Cluster Pesantren dan masyarakat sekitar pesantren untuk pengembangan halal value chain komoditi kopi dalam rangka mendukung pengembangan ekonomi syariah,” imbuhnya.

Owner Nahla Kofie sekaligus Workshop Coffee Brewing , Lia Zein menyampaikan, Sejak awal kejayaan kopi selalu beiringan dengan peradaban Islam ditandai dengan dikuasainya komoditi kopi selama 3 abad oleh bangsa arab sampai sekarangpun varietas kopi terbesar dunia masih menempelkan nama arab yakni Arabica. Terinspirasi dari kejayaan kopi terhadap peradaban islam.

” Nahla kofie ingin mengulangnya kembali melalui home blend Java Moka ( 60% Arabica 40% Robusta ) sebagai signature espresso based yang disajikan para barista,” tandasnya.

Ditempat yang sama Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf menambahkan, Pihaknya mengapresiasi kegiatan workshop kopi pada hari ini sebagai simbol pergerakan ekonomi syariah serta mendorong sejarah kopi sebagai legacy dalam Peradaban Islam di Indonesia. ( dji ).

Insert poto atas : Kepala kantor  Perwakilan  BI Prov.Jatim , Budi Hanoto ( kiri ) Walikota Pasuruan, Gus Ipul ( kanan )

Related Articles

Back to top button