Gandeng PSPK, KKP Terapkan GST untuk Tingkatkan Kualitas Garam Berkualitas

MALANG : ( KABARAKTUALITA.COM ) – Guna untuk meningkatkan produksi garam yang berkualitas, kali ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Pusat Studi Pesisir dan Kelautan Universitas Brawijaya (PSPK UB) menerapkwn sebuah teknologi greenhouse salt tunnel (GST) di Pantai selatan Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Seperti yang diungkapkan Gatot Ardian Spi dari PSPK UB di Malang, bahwa penerapan GST menjadi salah satu bagian implementasi Peraturan Presiden Nomor 126 Tahun 2022 tentang Percepatan Pembangunan Pergaraman Nasional.
“Telah ditegaskan pentingnya peningkatan produksi garam dalam negeri. Targetnya, seluruh kebutuhan garam Nasional untuk konsumsi maupun industri harus dipenuhi dari produksi dalam negeri paling lambat tahun 2024,” kata Gatot dalam keterangan siaran pers, Jumat, 13 Desember 2024.
Menurutnya, dengan melalui penerapan teknologi GST tersebut berpeluang besar untuk menjadikan produk garam dari Malang selatan ini lebih bersaing di pasar Nasional maupun internasional.
Oleh karena itu, sambung Gatot, kehidupan para petani garam di wilayah setempat akan lebih sejahtera.
“Kami berharap sinergi antara KKP dan Universitas Brawijaya melalui penerapan teknologi GST dapat mendorong produksi garam berkualitas tinggi,” pintahnya.
Dia menjelaskan, cara kerja GST yang memiliki paten nomor POO202214897 memanfaatkan prinsip evaporasi dalam ruang tertutup untuk membentuk Kristal garam.
Mekanisme tersebut guna mengoptimalkan proses pengkristalan dan meminimalisasi adanya kontaminasi partikel eksternal pada garam.
“Sehingga menghasilkan garam dengan standar kualitas lebih baik,” tandasnya.
Sementara itu, masih Gatot, GST yang diterapkan di Malang selatan terdiri dari 10 unit berukuran 4×21 meter dan dengan memanfaatkan teknologi itu, per bulan diperkirakan mampu menghasilkan tiga sampai empat ton garam.
Selain itu, imbuh Gatot, PSPK UB juga terus mendampingi kelompok tani dalam memproduksi garam sehat dan berkualitas tinggi.
Ia pun berharap, dengan penerapan evaporasi tersebut menjadi alternatif penghasilan bagi masyarakat pesisir yang mayoritas mengandalkan sektor perikanan dan kelautan.
“Teknologi GST ini telah kami kembangkan sejak beberapa tahun terakhir melalui riset intensif dan kini kami merasa bangga dapat menerapkannya untuk membantu masyarakat,” ungkapnya.( * )